Jumat, 27 Mei 2016

Menunggu Karma

Sudah lama sekali tidak menyentuh blog yang telah usang ini.

Balikpapan, 27 Mei 2016
Pukul 02.00 WITA,
Masih sangat terjaga ditemani oleh senandung dari The Carpenters - Close to You yang sedikit diganggu oleh dengkuran gorilla!!

Sudah 6 bulan diriku berada di kota ini, di pulau ini. Bersyukur sejauh ini masih bisa hidup.

Kalimantan, pulau yang merupakan pulau terbesar negeri ini. Kalimantan, pulau yang disebut-sebut sebagai surga dunia karena memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah. Gambaran kehidupan yang sejahtera dengan gaji menjulang tinggi merupakan dambaan para pekerja yang berasal dari indonesia barat begitu menapakkan kaki di pulau ini, begitu pula denganku, seorang dokter yang katanya masih magang.

Sungguh sayang, harapan tinggal harapan. Di Indonesia perlakuan zalim kepada manusia bisa dibungkus dengan dalih pengabdian. Di indonesia memperbudak orang bisa dilakukan dengan dalih telah diatur undang-undang. Di Indonesia, pengabdian harus disamakan dengan kerelaan untuk hidup miskin. Seorang dokter yang baru lulus hanya bisa bermimpi untuk hidup layak seperti halnya sarjana teknik yang baru lulus pergi ke kalimantan dan menghasilkan pundi-pundi.

Tunggu saja bom waktu ini meledak, ditujukan untuk anda bapak/ibu terhormat yang telah berlaku zalim. Sumpah sejawat anda nyatanya hanyalah bualan belaka. Tunggu saja, karma..

Selasa, 24 Maret 2015

Officially dr.

Hari yang indah cepat sekali berlalu. Hari ini adalah hari yang sangat dinantikan sejak bertahun-tahun lamanya, ditempuh melalui jalan perjuangan penuh drama, intrik dan berdarah-darah. Pada akhirnya saya berhasil tiba pada hari ini, hari bertambahnya dua huruf pada nama saya.

Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah membawa saya pada hari ini. Terima kasih juga untuk mama dan papa, dua huruf pada nama saya ini saya persembahkan untuk kalian berdua. Terima kasih kepada teman-teman sejawat, guru, dan juga kepada para pasien. Terima kasih atas ilmu yang diberikan, semoga pasaknya tertanam dalam, dan tiangnya menjulang tinggi untuk dapat diamalkan.

Thank you for Palembang for this 6 years. I think it's enough. This is not the end. This is just a new beginning. Where will i should go next? Borneo Island will be nice for the next destination, But East Indonesia still make an offer i can't refuse.

Congratulation for all my friends, congratulation for PDU Unsri 2009
Enjoy this moment, fellas!
LULUS!!!


Jumat, 17 Oktober 2014

Palembang

After being robbed in couple weeks ago, i nominated this city as the worst city in whole universe. It is not the first time i am being robbed. Almost every years, fuckin bandit in this city stole something from me.

Fortunately i will leave this city soon. December, please come faster so i can finish my study and go away, i promise that i will never ever back to staying in this city anymore. I hate this city to the moon and never back.

ps : even i hate this city, but i like my friends and people around me, they're really nice. And you, maybe you're the only one that can change my mindset bout this city.

Minggu, 22 Juni 2014

Fix

Sekarang mau berterima kasih dulu, sama mama-papa, terutama sama mama, yang 6 tahun lalu maksa-maksa buat jadi dokter. Pernah terbesit keinginan buat berenti, pindah ke fakultas lain, meskipun akhirnya ga jadi karena ga mau bikin siapapun kecewa. Yang paling sering dan sampai saat ini, 5 tahun lebih sekolah di fakultas kedokteran, punya pikiran jalanin aja dulu, nanti lulus, dapet ijazah dan tinggal bilang ke mama "Ini aku udah jadi dokter ma, semoga mama puas dan bangga, ini ijazahnya buat mama, sekarang bebas, sekarang aku mau jalanin hidup aku sendiri. Makasih :')"

Jujur sampai sekarang saya merasa ga pantes, ga layak dan emang itu semua akibat dari ga kepengen sih jadi dokter. Ga kepengen jadi dokter-dokter pada umumnya maksudnya. Jadi dokter yang make jas putih, ngurusin orang sakit, kerja keras banting tulang pergi pagi pulang sore, dirumah buka praktik sampe larut malam, hidupnya macam kerja rodi, punya tujuan mulia untuk pengabdian tapi tetep berujung pada ga dihargai oleh khalayak, siapa yang kepengen begitu? Ada aja rekan-rekan saya yang mulia, tapi bukan saya, saya ga mulia-mulia amat. Dokter itu terlalu mulia, profesi mereka menyangkut manusia, meskipun ga semuanya begitu, menurut saya profesi begitu cuma cocok untuk mereka yang punya hati setulus malaikat (atau malah sekampret setan) :)

Tapi sekarang ga begitu lagi, semenjak saya tahu ada program studi kedokteran nuklir, semenjak itu pula saya punya tujuan untuk bergelut di bidang ini. Ditambah lagi sekarang, semenjak saya mengenal tentang dokter perusahaan/occupational doctor, semenjak itu pula saya merasa ke depan semuanya bakal menyenangkan, I've seen the brightest future!!!

Bagaimana saya melihat hidup saya ke depan :
Lulus dokter -> ; internship -> dokter perusahaan ->sekolah spesialis kedokteran nuklir :)

Ga perlu ribet-ribet mikirin dokter layanan primer dan semua bulshit yang berada di dalamnya, ga perlu mikirin berapa pasien hari ini, ga perlu mikirin jalan panjang berliku-liku di dalam sistem pendidikan yang amburadul akibat ulah senior dokter itu sendiri. Aah, pengen cepet-cepet 3-4 tahun lagi buat jadi dokter di perusahaan multinasional, pengen cepet-cepet 7-8 tahun lagi buat mendapat gelar dr. Hafiz Hari Nugraha, SpKN, insya Allah, FIX :)



Jumat, 21 Februari 2014

Forensik

Menjalani kepaniteraan klinik di forensik itu 100 kali lipat lebih menyenangkan dibandingkan bagian lain.


Terhitung 10 Februari - 17 Maret 2014 saya menjalani kepaniteraan klinik di departemen ilmu kedokteran kehakiman atau yang lebih akrab didengar sebagai departemen forensik. Setelah rotasi sebelumnya saya belajar bagaimana menangani kelahiran (bagian obgyn), kini berputar seratus delapan puluh derajat, saya belajar bagaimana menangani kematian.

Seperti detektif conan!
Sejak kecil saya senang membaca komik detektif conan. Untuk kalian yang juga senang membaca serial detektif conan, seperti itulah gambaran menjadi dokter forensik. Penuh teka-teki dan misteri, ketika ada suatu kasus terjadi (sebagian besar pembunuhan) seorang dokter forensik harus dapat menjawabnya dalam bentuk visum et repertum, apa penyebab kematiannya. Visum yang dikeluarkan seorang dokter forensik dapat menjadi alat bukti yang sah untuk membantu polisi (penyidik) untuk mengungkap fakta dibalik suatu kasus. Demi tegaknya keadilan sesuai dengan kata forensik itu sendiri yang berarti "demi keadilan".

Mungkin banyak rekan-rekan sesama dokter muda yang tidak menaruh minat pada kedokteran forensik, tapi bagi saya, ilmu ini cukup membuat takjub. Hal yang membuat ilmu ini menyenangkan untuk dipelajari adalah tantangan untuk memecahkan masalah. Selain itu forensik juga bukan melulu soal ilmiah yang membosankan, tetapi juga berkaitan tentang hukum (aspek medikolegal), bahkan juga kehidupan sosial dan politik,  mengetahui cerita-cerita dibalik kasus yang terjadi seperti kasus yang minggu lalu masuk bagian forensik RSMH yang menjadi berita besar di sumatera selatan tentang sekretaris KPU yang membunuh selingkuhan.

Ah, betapa serunya departemen forensik Menjalani kepaniteraan klinik di forensik itu 100 kali lipat lebih menyenangkan dibandingkan bagian lain. Tidak ada jaga malam, tidak ada follow up pasien, tidak ada datang ke rumah sakit dini hari dan pulang sore hari di keesokan harinya. =))

Menjadi ahli forensik di kemudian hari? Mungkin saja, tapi minat terbesar saya masih jatuh pada kedokteran nuklir atau radiologi.



catatan N-Boy™

Minggu, 03 November 2013

Sarjana (Kedok)teran


Menjadi sarjana merupakan impian dan harapan para mahasiswa. Gambaran dunia kerja, gaji yang berlimpah ruah serta masa depan yang cerah menanti si empunya gelar tersebut.

Saya iri pada mereka, kawan-kawan lama, kini sebagian dari mereka telah menikmati hasil dari jerih payahnya.Sementara saya, masih menjadi sampah yang menengadahkan tangan kepada orang tua.

  


Minggu, 06 Januari 2013

Kesalahan kecil berdampak besar di indonesia saat pemilihan imam masjid berdasarkan strata sosial atau adu tua-tuaan. Saya ngomong tentang Allahuakbaw itu bukan untuk menghina tuan, tapi rukun qauli yag harus dijalankan, jangan rusak solat saya.