Mahasiswa adalah orang-orang yang pintar, pejabat negeri ini juga orang-orang pintar, mahasiswa berteriak di jalan raya mengatasnamakan kejujuran, anti korupsi. namun sudahkah kita jujur?
Seorang dosen pernah mengatakan di sebuah kelas tentang kejujuran dan kepintaran. 2 hal yang menurut saya sangat menentukan nasib negeri ini.
Mari kita gunakan pelajaran matematika tentang kombinasi (atau permutasi? ah who cares, i never read any math book for a years).
Hasilnya ada 4 :
1. seorang jujur dan pintar
2. seorang jujur dan tidak pintar
3. seorang tidak jujur dan pintar
4. seorang tidak jujur dan tidak pintar
Dari empat hasil diatas, secara teoritis, hal yang terburuk adalah no 4, tapi benarkah?
Tidak, coba bandingkan nomor 4 dan nomor 3!
4, seorang tidak jujur dan tidak pintar, hah! maksimal dia akan menjadi pencopet atau penipu di pasar, dan kerugian yang dihasilkan oleh orang seperti ini tidak seberapa.
3, Seorang tidak jujur dan pintar, inilah orang yang paling berbahaya, perusak negeri paling berbahaya, apakah anggota DPR dan antek-antek pemerintah korup itu adalah orang bodoh? tentu tidak, mereka adalah orang-orang pintar. Kerugian yang dihasilkan? Kehancuran dan ketidakmajuan BANGSA!
Oke, mari kita berkaca kembali, saya yakin para "maha"siswa bukanlah orang-orang yang bodoh, tapi sudahkah kita menjadi orang jujur? Waktu ga kuliah nitip absen?Ga sakit tapi bikin surat dokter?Waktu ujian?hmm..no comment..
Ga semuanya begitu, saya tau masih banyak kok mahasiswa jujur, kita tunjukkin dong mahasiswa itu beneran agent of change, gausah pake demo-demo segala macem, cukup dengan hal-hal kecil seperti jujur, cukup :D
Minggu depan udah minggu ujian, "wahai Tuhan, semoga ujian saya dan kawan-kawan lancar dan hindarkan kami dari perbuatan-perbuatan bodoh yang tidak kau ridhoi".
Teringat perkataan dr Arisman : "bersungguh-sungguhlah dalam doamu, jangan sekali-kali mempermainkan doa. Doa minta ilmu tapi kok pas ujian nyontek?"
semoga kita bukan orang-orang yang mempermainkan doa kita..
catatan N-Boy™
Tidak ada komentar:
Posting Komentar