Kondisi BEM yang subkritis, membuat keinginan saya untuk maju gubma begitu menggebu-gebu. Betapa tololnya saya. Padahal selama ini, itu sama sekali bukan tipikal saya.
Ya, padahal selama ini saya cukup fine dengan menjadi tokoh di balik layar.
Saya biasa saja ketika saya membuat satu (read:beberapa) tulisan kemudian dipublikasikan di buletin medifka tanpa ada embel-embel "karya : Hafiz Hari Nugraha" , meskipun posisi saya yang sebetulnya adalah editor, bukan writer.
Saya biasa saja ketika menjadi pioner World No Tobacco Day padahal saya bukan di departemen pengmas.
Dimana kebanggaan saya ketika menjadi "pala pecong" PPK FK Unsri 2011 sementara saya bukan psdm-ers?
Seharusnya saya tetap dapat berkontribusi tanpa harus meraih suatu jabatan tertentu.
"Jika saya maju menjadi gubernur mahasiswa namun harus bersaing dengan orang yang sudah saya anggap sebagai saudara sendiri, lebih baik saya tidak maju, lebih baik saya membantu saudara saya tersebut, menopangnya dari belakang, like usual "
Ini gara-gara LKMM Nas kemarin, keinginan saya untuk mengaplikasikan ilmu justru berubah menjadi keinginan meraih jabatan. Astaghfirullah.
Catatan N-Boy™
ps : mungkin saya akan beralih ke bursa sekwil