Minggu, 22 Juni 2014

Fix

Sekarang mau berterima kasih dulu, sama mama-papa, terutama sama mama, yang 6 tahun lalu maksa-maksa buat jadi dokter. Pernah terbesit keinginan buat berenti, pindah ke fakultas lain, meskipun akhirnya ga jadi karena ga mau bikin siapapun kecewa. Yang paling sering dan sampai saat ini, 5 tahun lebih sekolah di fakultas kedokteran, punya pikiran jalanin aja dulu, nanti lulus, dapet ijazah dan tinggal bilang ke mama "Ini aku udah jadi dokter ma, semoga mama puas dan bangga, ini ijazahnya buat mama, sekarang bebas, sekarang aku mau jalanin hidup aku sendiri. Makasih :')"

Jujur sampai sekarang saya merasa ga pantes, ga layak dan emang itu semua akibat dari ga kepengen sih jadi dokter. Ga kepengen jadi dokter-dokter pada umumnya maksudnya. Jadi dokter yang make jas putih, ngurusin orang sakit, kerja keras banting tulang pergi pagi pulang sore, dirumah buka praktik sampe larut malam, hidupnya macam kerja rodi, punya tujuan mulia untuk pengabdian tapi tetep berujung pada ga dihargai oleh khalayak, siapa yang kepengen begitu? Ada aja rekan-rekan saya yang mulia, tapi bukan saya, saya ga mulia-mulia amat. Dokter itu terlalu mulia, profesi mereka menyangkut manusia, meskipun ga semuanya begitu, menurut saya profesi begitu cuma cocok untuk mereka yang punya hati setulus malaikat (atau malah sekampret setan) :)

Tapi sekarang ga begitu lagi, semenjak saya tahu ada program studi kedokteran nuklir, semenjak itu pula saya punya tujuan untuk bergelut di bidang ini. Ditambah lagi sekarang, semenjak saya mengenal tentang dokter perusahaan/occupational doctor, semenjak itu pula saya merasa ke depan semuanya bakal menyenangkan, I've seen the brightest future!!!

Bagaimana saya melihat hidup saya ke depan :
Lulus dokter -> ; internship -> dokter perusahaan ->sekolah spesialis kedokteran nuklir :)

Ga perlu ribet-ribet mikirin dokter layanan primer dan semua bulshit yang berada di dalamnya, ga perlu mikirin berapa pasien hari ini, ga perlu mikirin jalan panjang berliku-liku di dalam sistem pendidikan yang amburadul akibat ulah senior dokter itu sendiri. Aah, pengen cepet-cepet 3-4 tahun lagi buat jadi dokter di perusahaan multinasional, pengen cepet-cepet 7-8 tahun lagi buat mendapat gelar dr. Hafiz Hari Nugraha, SpKN, insya Allah, FIX :)