Kamis, 24 Maret 2011

[My Perspective] Communism


Latar belakang saya menulis tentang komunis ini karena rupanya sebagian besar warga negara Indonesia masih ada yang memiliki pandangan yang keliru tentang ideologi komunis. Dan pandangan salah tentang komunis ini ternyata masih juga diwariskan secara turun temurun melalui institusi pendidikan. Hal ini terbukti saat saya bertanya kepada adik saya yang masih duduk di kelas 4 sd. "Dek, kamu tahu gak komunis itu apa? " "Tau lah, ga punya Tuhan".

Ya, jawaban itulah yang juga akan saya berikan sebelum saya tahu betul apa itu komunis, jawaban berbekal ilmu sesat yang diberikan di institusi pendidikan dasar, jawaban sebelum saya membaca buku Malcolm X Marxism ketika SMP. Entah sejak kapan penyesatan yang luar biasa besar ini terjadi, komunis disamakan dengan atheis. Bahkan alasan komunis dihapuskan dan dilarang dari bumi Indonesia karena katanya bertentangan dengan ideologi pancasila sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Sangat aneh dan sungguh ini merupakan pembunuhan ideologi yang sangat kejam dilakukan oleh pemerintahan Orde Baru.

Komunis adalah ideologi berpolitik sedangkan atheis adalah ideologi beragama. Tidak ada direct-relationship antara keduanya. Terlepas dari Karl Marx sebagai pencetus ideologi Marxism adalah seorang atheis, tetap saja ini dan itu adalah dua hal yang berbeda, tidak bisa disamakan, jaka sembung bawa golok.

Saya mulai belajar memahami ideologi komunis saat saya memainkan sebuah web-based game erepublik. Sebuah game simulasi kewarganegaraan, di game itu saya memiliki peran sebagai warga negara, yang bisa bergabung dengan partai politik, menjadi anggota kongres, presiden, dll. Hal yang membuat saya takjub ketika bergabung dengan game ini waktu itu adalah keberadaan PKEI (Partai Komunis E-Indonesia). Sangat menarik, meskipun pada akhirnya saya justru memutuskan untuk bergabung dengan PRM (Partai Rakyat Merdeka), partai liberal yang justru berseberangan dengan komunis (lihat header blog ini).

Sejak itulah saya mulai mencoba untuk memahami komunis, mempelajari ideologi mereka, mempelajari cara dan peran mereka dalam sebuah sistem ketatanegaraan.

Oke, berikut sedikit perspektif saya tentang komunis.

Sejujurnya saya pun masih terlalu hijau untuk memahami secara holistik ideologi ini. Namun saya akan menguraikan sebatas yang saya ketahui, inilah perspektif saya. Silakan jika anda memiliki pandangan lain dari saya.

Tokoh indonesia yang kerap mendukung komunisme adalah Soekarno, Presiden RI yang pertama. Orang yang sangat saya kagumi. Meskipun ia adalah pencetus gerakan non-blok namun beliau acapkali cenderung ke arah komunis dibanding liberalis. Sebagai pengagum sosok bung karno, saya yakin beliau memiliki sebuah alasan yang sangat kuat sehingga beliau lebih condong ke arah komunis dibandingkan menjadi liberalis.

Komunisme kerap diidentikkan dengan sosialisme, lahir awal mulanya sebagai aliran ekonomi yang bertolak belakang dengan sistem kapitalisme. Komunisme berasaskan sama rasa sama rata, tidak ada perbedaan antara kaum proletar/buruh dengan kaum bangsawan. Aliran komunisme sangat membenci kapitalisme/liberalisme karena pada negara penganut paham kapitalisme kerap dijumpai kesenjangan sosial yang sangat besar, si kaya makin kaya dan si miskin makin sengsara.

Pada sistem komunisme, Negara yang menguasai seluruh sektor produksi, tidak ada swasta, apa lagi negara lain yang ikut campur dalam sektor produksi. Hal yang sangat bertolak belakang dengan apa yang indonesia terapkan. Indonesia saat ini sudah sangat tergantung dengan swasta, bahkan betapa banyak sektor produksi utama yang dikelola pihak swasta asing. Hal ini lah yang menyebabkan kemiskinan di Indonesia tidak ada habisnya.

Komunisme melihat ketidakadilan yang terjadi, para anak dan wanita dari golongan buruh/proletar menderita, Sementara hasil jerih payah mereka kaum buruh hanya dinikmati oleh para pemilik sumber daya (modal) yaitu kaum borjuis.

Pada intinya, paham komunis sesungguhnya adalah paham yang sangat baik, paham yang menuntut agar terciptanya keadilan di dunia ini, tidak ada lagi perbedaan kasta sosial. Tidak ada kaitannya sama sekali dengan atheis. Namun paham ini tentunya sangat ditentang oleh penguasa di negeri kapitalis seperti Indonesia, orang-orang yang hanya ingin meraup keuntungan untuk dirinya sendiri, tanpa mempedulikan orang lain. Mungkin itulah alasan Indonesia menolak paham komunis ini, dengan cara yang sangat kotor yakni mengubah paradigma masyarakat bahwa komunis sama dengan atheis. Jaka sembung bawa golok.



Catatan N-Boy

1 komentar:

KOPERASI TUNGGUL RAHAYU mengatakan...

saya sangat sentuju pendapat anda mengenai komunis karena saya sangat condong dengan idiologi komunis