Rabu, 23 Maret 2011

[My Perspective] Islam Liberal


Apaan sih Islam Liberal itu?Apakah islam artinya mulai goyah? Apakah Islam udah mulai tercampur dengan ideologi liberal dari barat? hmm.. berikut ini perspektif saya tentang Islam Liberal.


Berita bom buku di televisi mulai gencar, bom buku dengan target tokoh-tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) , bagi saya bom buku dan JIL sarat akan muatan politik. Namun saya tidak akan membahasnya di sini karena menurut saya semuanya masih bersifat spekulatif. Tidak boleh menuduh si ini pelakunya karena motif ini, biar polisi lah yang mengurusnya.

Oke, saya akan membahas Islam Liberal, kebetulan saya pernah dan sekarang sedang membaca lagi buku dari J.Firmansyah berjudul Islam Liberal versi Anak Muda terbitan Pustaka Zaman. Dan menurut konsep yang ditulis di buku itu, saya bisa menjamin bahwa sebagian besar orang islam di Indonesia itu Liberal, dengan ataupun tanpa mereka masuk dalam Jaringan Islam Liberal, dengan disadari ataupun tidak.

Mengapa kok islam liberal? karena paradigma islam liberal menurut saya cocok dengan watak anak muda yang bebas. Hari gini orang islam kudu nyambung kalo bicara soal perkembangan zaman.

Bagaimana tidak?Secara jujur sayapun harus mengakui bahwa sayapun merupakan penganut islam liberal. Sebagai indikator mudahnya adalah playlist saya, hampir tidak ada lagu nasyid di dalamnya, sebagian besar isinya adalah lagu barat yang easy-listening. Kemudian dunia internet ini, tidakkah ini adalah suatu bentuk lain yang terdapat unsur-unsur liberalism? Banyaknya muslim yang mengenakan celana jeans, dan masih banyak lagi contoh liberalisme di Indonesia. Saya nge-blog, main twitter, tapi tetep kok solat, jadi dimana letak kesalahannya?

Pertanyaannya, apakah islam kudu konservatif? liat aja tuh pemerintahan taliban, emang mau kayak gitu? FPI aja kemarin dibilang radikal, padahal menurut saya FPI cuma menertibkan kejahatan dimana-mana, yang diserang juga tempat-tempat maksiat. Tapi protes untuk FPI gila-gilaan, seakan-akan FPI yang jadi penjahatnya, bahkan ada yang minta pembubaran FPI. Coba bandingkan dengan kaum taliban, sedikit aja melanggar syariat mereka, langsung dirajam. Islam yang sangat konservatif, mau jadi kayak gitu?

Jadi dengan menjadi liberal apakah artinya kita bebas ngapain aja? Tentu tidak! inget, sebelum kata liberal disana ada kata Islam. Maksudnya liberal itu boleh, asal ga melewati batas-batas syariat islam. Islam kan juga mengajarkan toleransi, asal bukan toleransi dalam hal aqidah.


Saya islam liberal, kamu?



Catatan N-Boy

6 komentar:

Anita Permatasari mengatakan...

aku kurang sreg dengan kata liberal, mungkin ada diksi yang lebih tepat buat mencakup makna yang hafiz ungkapin diatas, tapi aku belum nemu diksi yang tepat itu.

nugrahaboy (Hafiz Hari Nugraha) mengatakan...

iya sih, kalo didenger di telinga emang kayanya islam liberal ini konotasi nya negatif, entah aliran sesat mana..

Tapi setelah diperdalam dan mengerti konsep mereka, kayanya seimbang antara pandangan konservatif dan pandangan modern, bebas dan berwawasan luas tapi masih dalam koridor islam...gitu sih intinya...

Anita Permatasari mengatakan...

mungkin moderate lebih tepat? :)

soalnya liberal tuh kesannya bebas sebenar-benar bebas.
konservatif kesannya kaku sebenar-benar kaku.
asumsi pribadi sih.

nugrahaboy (Hafiz Hari Nugraha) mengatakan...

aaa, tapi saya ga suka kaum moderat, saya punya prinsip berideologi kalo mau kanan ya kanan-jauh (far-right), kalo mau kiri ya kiri-jauh (far-left), pilih liberal atau sosialis, kalo ditengah-tengah kesannya plin-plan dan cari aman, kurang seru... :))

Anita Permatasari mengatakan...

menurut aku, Islam adaalah kaum pertengahan, tapi bukan pertengahan tak berpendirian gitu yang dimaksud.

seimbang. ga dominan akhirat, apalagi dominan dunia.
ga perlu lagi embel-embel liberal dan konservatif, kata Islam aja udah pas. pas mantab.

masalah utamanya bukan pada penggunaan kata liberal atau konservatif, toh kita udah punya aturan yang jelas, Quran dan sunnah Rasul.
masalahnya adalah kadang ada orang-orang yang menafsirkan dua sumber itu ala kadarnya, minim ilmu, muncullah perbedaan tafsir mengenai keduanya.

ada yang melakukan tindakan diluar batas dengan dasar 'pembenaran' pada tafsir bebas kedua sumber tadi.

agak beda konteks jadinya. :)
poin pentingnya persepsi tentang batasnya itu yang harus sama, terserah mau pake kata apapun kalo emang udah sama persepsinya.

nugrahaboy (Hafiz Hari Nugraha) mengatakan...

saya dapet poinnya, "terserah mau pake kata apapun kalo emang udah sama persepsinya." :)